logo-damkar-kab

DISDAMKAR KABUPATEN BANDUNG

Sejarah Damkar

SEJARAH DINAS PEMADAM KEBAKARAN (DAMKAR) KABUPATEN BANDUNG

Pendahuluan


Dinas Pemadam Kebakaran atau yang lebih dikenal dengan singkatan DAMKAR merupakan unsur pelaksana dari Pemerintah yang memiliki tanggung jawab utama dalam membantu masyarakat menangani kebakaran. Selain tugas pemadaman api, petugas DAMKAR juga dilatih untuk melakukan berbagai upaya penyelamatan seperti evakuasi korban kecelakaan, bencana alam, dan situasi gawat darurat lainnya. Artikel ini akan memaparkan sejarah perkembangan Dinas Pemadam Kebakaran di Indonesia, khususnya di Kabupaten Bandung.
Sejarah Umum Pemadam Kebakaran di Indonesia

Era Kolonial Belanda

Sejarah pemadam kebakaran di Indonesia dapat ditelusuri sejak zaman penjajahan Belanda. Pemerintahan Hindia Belanda membentuk organisasi penanganan kebakaran yang dikenal dengan nama de Brandweer. Organisasi ini beroperasi di berbagai kota besar, terutama yang berada di hilir sungai dan wilayah pesisir seperti Batavia (Jakarta), Semarang, dan Surabaya.
Berdasarkan catatan dalam buku “Dari BRANDWEER ke Dinas Kebakaran DKI Jakarta” yang disusun oleh GH Winokan, urusan pemadam kebakaran di kota Jakarta mulai diorganisir secara resmi pada tahun 1873 oleh pemerintah Hindia Belanda. Pembentukan ini dilakukan oleh Resident op Batavia melalui ketentuan yang disebut sebagai “Reglement op de Brandweer in de Afdeeling stad Vorsteden Van Batavia”.
Kebakaran besar yang terjadi di kampung Kramat-Kwitang pada tahun 1913 menjadi momentum penting, karena peristiwa tersebut tidak dapat ditangani dengan baik oleh pemerintah kota saat itu. Kejadian ini mendorong pihak Gemeente of de Brandweer untuk mengeluarkan “Reglement of de Brandweer” (Peraturan tentang Pemadam Kebakaran) pada tanggal 25 Januari 1915.

Pembentukan Brandweer Batavia

Tahun 1919 menjadi titik penting dalam sejarah pemadam kebakaran di Indonesia, ketika Walikota Batavia mulai mereorganisasi kegiatan pemadam kebakaran yang ditandai dengan pendirian kantor Brandweer Batavia di daerah Gambir. Tanggal 1 Maret 1919 kemudian ditetapkan sebagai tahun berdirinya organisasi Pemadam Kebakaran secara resmi.
Keberadaan prasasti “Tanda Peringatan Brandweer Batavia 1919-1929” yang diberikan oleh masyarakat Betawi sebagai ungkapan terima kasih atas jasa para petugas pemadam kebakaran menjadi bukti otentik pendirian lembaga ini. Prasasti tersebut masih tersimpan dengan baik di kantor Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta.

Era Kemerdekaan

Setelah masa kemerdekaan, organisasi pemadam kebakaran terus mengalami perkembangan. Pada masa awal kemerdekaan, lembaga ini dikenal dengan sebutan Barisan Pemadam Kebakaran (BPK). Perubahan signifikan terjadi pada tahun 1969, ketika Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin mengubah nama BPK menjadi Dinas Pemadam Kebakaran melalui Surat Keputusan Gubernur KDH DKI Jakarta No. ib.3/3/15/1969. Perubahan tersebut tidak hanya menyangkut nomenklatur, tetapi juga menambahkan fungsi pencegahan kebakaran dalam struktur organisasi.
Perkembangan DAMKAR di Kabupaten Bandung
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Bandung merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang diberi tanggung jawab dalam menangani masalah kebakaran dan bencana di wilayah Kabupaten Bandung. Dinas ini memiliki peran vital dalam melindungi masyarakat dari bahaya kebakaran serta memberikan bantuan penyelamatan pada berbagai situasi darurat.
Kabupaten Bandung sebagai salah satu kabupaten terbesar di Jawa Barat membutuhkan layanan pemadam kebakaran yang efektif untuk melindungi penduduknya yang tersebar di berbagai kecamatan. Perkembangan teknologi dan infrastruktur di Kabupaten Bandung juga meningkatkan risiko kebakaran, sehingga keberadaan DAMKAR menjadi sangat penting.
Dalam perjalanannya, DAMKAR Kabupaten Bandung telah mengalami berbagai perkembangan, baik dari segi organisasi, infrastruktur, maupun pelayanan. Saat ini, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Bandung telah memiliki beberapa pos pemadam kebakaran yang tersebar di berbagai wilayah strategis, termasuk di antaranya pos di Soreang, Ciparay, Majalaya, dan wilayah lainnya. Penyebaran pos-pos ini bertujuan untuk memastikan respons cepat terhadap kejadian kebakaran di seluruh wilayah Kabupaten Bandung.
Berdasarkan informasi terkini, Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bandung di pimpin oleh Iman Irianto Sudjana sebagai Kepala Dinas, yang bertanggung jawab atas operasional dan pengembangan layanan pemadam kebakaran di Kabupaten Bandung. Dinas ini terus berupaya meningkatkan kapasitas dan kapabilitas personelnya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Kabupaten Bandung.

Struktur Organisasi dan Tugas Pokok

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Bandung memiliki struktur organisasi yang terdiri dari beberapa bagian, termasuk:
Kepala Dinas
Sekretariat
Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan
Bidang Operasi dan Penyelamatan
Bidang Sarana Prasarana dan Informasi
Tugas pokok Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Bandung meliputi:
Melaksanakan pencegahan, pengendalian, pemadaman, penyelamatan, dan penanganan bahan berbahaya dan beracun kebakaran dalam daerah kabupaten
Melakukan inspeksi peralatan proteksi kebakaran
Melakukan investigasi kejadian kebakaran
Memberikan pelayanan darurat medis
Melakukan pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan kebakaran
Meningkatkan kapasitas personel pemadam kebakaran dan penyelamatan

Perkembangan Terkini

Seiring dengan perkembangan wilayah dan meningkatnya risiko bencana, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Bandung terus melakukan berbagai upaya peningkatan kualitas layanan. Beberapa perkembangan terkini meliputi:
Penambahan armada mobil pemadam kebakaran dan peralatan pendukung
Peningkatan kapasitas personel melalui pelatihan-pelatihan khusus
Pembangunan dan renovasi pos-pos pemadam kebakaran di lokasi strategis
Penguatan kerjasama dengan instansi terkait dalam penanganan bencana
Sosialisasi pencegahan kebakaran kepada masyarakat